Riau – Praktik penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kian terungkap. Hasil investigasi lapangan menunjukkan adanya jaringan mafia BBM kelas elit antar provinsi yang diduga beroperasi dari Jambi menuju berbagai wilayah di Riau dengan skema terorganisir.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, pengiriman dilakukan secara masif dengan pola sekali dalam dua hari. Jumlah yang dikirim pun bukan main-main, yakni mencapai 30 hingga 50 unit mobil Coldiesel dalam satu kali perjalanan.
Ciri armada pengangkut BBM ilegal tersebut cukup menonjol: berwarna kuning, hitam, biru, dilengkapi dengan besi pengikat, serta terpal dengan simpul berbentuk huruf Y di bagian belakang. Armada ini terpantau melintas di sejumlah titik, mulai dari Selensen (Inhil), depan PT KAT Batang Gansal, Lirik, Pangkalan Kuras (Pelalawan), hingga ke Dumai dan Kandis (Siak).
Menariknya, setiap konvoi pengangkutan BBM ilegal ini selalu dikawal mobil Hilux berwarna hitam, diduga sebagai pengaman perjalanan agar terbebas dari razia aparat. Fakta ini semakin memperkuat dugaan keterlibatan oknum aparat dalam jaringan mafia minyak yang sudah berjalan bertahun-tahun.
Praktik ini jelas bukan sekadar kejahatan biasa, melainkan kejahatan ekonomi terorganisir lintas provinsi yang merugikan negara hingga miliaran rupiah. Lebih dari itu, masyarakat luas menjadi korban akibat kelangkaan dan tingginya harga BBM di pasaran.
Sebagai bentuk keberimbangan informasi, awak media mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada sejumlah Kapolres yang wilayah hukumnya kerap dilintasi konvoi Coldiesel pengangkut BBM ilegal tersebut. Mulai dari Polres Inhil, Polres Indragiri Hulu, Polres Pelalawan, Polres Dumai, hingga Polres Siak. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada jawaban resmi yang diberikan terkait maraknya peredaran BBM ilegal ini.
Masyarakat menilai, Polda Riau harus segera turun tangan dan menaruh atensi serius terhadap kasus ini, Begitu juga dengan Kapolda Jambi. Penyelundupan dengan jumlah fantastis dan pola pengawalan seperti itu mustahil berjalan mulus tanpa adanya beking kuat.
Apabila praktik mafia BBM kelas elit ini tidak segera diberantas, maka tidak hanya negara yang rugi, tetapi juga wibawa hukum akan runtuh oleh permainan mafia yang diduga dilindungi pihak-pihak tertentu.