Penindakan PETI di Solok Selatan Terkesan Kucing-kucingan, Sungai Batanghari Terus Digasak

Kamis, 11 September 2025 - 13:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Solok Selatan – Aktivitas tambang emas ilegal (PETI) di Kabupaten Solok Selatan kian merajalela. Alih-alih diberantas, penindakan aparat justru dinilai hanya formalitas belaka—terkesan kucing-kucingan dengan para pelaku.

Setiap kali operasi digelar, informasi selalu bocor. Aparat hanya menemukan bekas aktivitas tambang yang masih basah, sementara para pelaku sudah lebih dulu kabur. Ironisnya, tak lama setelah operasi selesai, mereka kembali beroperasi seakan tak tersentuh hukum. Publik pun bertanya-tanya: apakah aparat benar-benar tak berdaya, atau justru ada permainan antara penambang ilegal dengan oknum penegak hukum?

Hasil pantauan tim wartawan di lapangan pada 9 September 2025 menemukan puluhan unit alat berat excavator yang terus bekerja mengeruk aliran Sungai Batanghari. Aktivitas PETI terpantau tersebar di sejumlah titik, mulai dari Muaro Sangir, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Tengah, hingga Induk di Kecamatan Sangir Batanghari, Solok Selatan.

Dampak Lingkungan Mengkhawatirkan

Kerusakan terlihat nyata. Air Sungai Batanghari yang vital bagi jutaan warga berubah keruh seperti kubangan. Limbah tambang mengandung merkuri dibuang begitu saja ke sungai. Padahal, merkuri adalah zat beracun yang bisa merusak saraf, paru-paru, ginjal, hingga sistem kekebalan tubuh manusia jika terakumulasi.

Sungai Batanghari sendiri bukan sungai sembarangan. Dengan panjang 800 kilometer dari hulu Gunung Rasan hingga Muara Sabak, Jambi, sungai ini melintasi berbagai kabupaten, termasuk Solok Selatan, Dharmasraya, Bungo, Tebo, Batanghari, hingga Kota Jambi. Ia adalah sumber air bersih, irigasi, perikanan, transportasi, sekaligus jalur perdagangan. Kini, fungsi vital itu terancam lenyap akibat kerakusan penambang ilegal yang merajalela.

Komitmen Pemprov Berbanding Terbalik dengan Fakta Lapangan

Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi sebelumnya menegaskan komitmennya memberantas PETI.
“Lingkungan yang rusak akan membawa masalah berkepanjangan. Karena itu, kita tidak boleh diam. Kita harus bergerak bersama menertibkan aktivitas pertambangan agar sesuai aturan,” ujarnya di Padang, Kamis (11/9/2025), usai FGD dengan Forkopimda Sumbar.

Namun komitmen itu justru berbanding terbalik dengan kenyataan di lapangan. Fakta menunjukkan PETI tetap leluasa beroperasi. Para penambang merasa aman karena dilindungi “uang payung” alias setoran kepada oknum tertentu.

BBM Subsidi Jadi Korban

Selain merusak lingkungan, praktik PETI juga menimbulkan masalah lain. Solar subsidi terus disedot untuk menghidupi alat berat penambang. Akibatnya, masyarakat kesulitan mendapatkan BBM di SPBU setempat. Dugaan keterlibatan jaringan mafia distribusi BBM bersubsidi pun semakin menguat.

Aparat Dinilai Tutup Mata

Praktik ilegal yang dilakukan terang-terangan ini membuat publik semakin curiga. Mengapa aparat terkesan membiarkan? Dugaan adanya “permainan belakang layar” tak bisa dibantah begitu saja.

Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya ekologi yang hancur, tapi juga wibawa hukum di mata masyarakat akan terkubur bersama kerak rakus para penambang emas ilegal.

Berita Terkait

JMSI dan Kejari Kuansing Perkuat Sinergi untuk Transparansi dan Akuntabilitas
Polres Kuansing Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional, Dukung Program Asta Cita Presiden RI
Polsek Singingi Tertibkan Aktivitas PETI di Desa Sei Sirih
Polres Kuansing Tingkatkan Kemampuan Public Speaking Personel untuk Dukung Program Green Policing
Polda Riau Tunjuk Megi Irawan dan Kendrick Zhang sebagai Duta Green Policing
Polsek Kuantan Mudik Musnahkan Enam Rakit PETI di Desa Pantai
Polres Kuansing Melaksanakan Sosialisasi Green Policing di MAN 1, Ajak Pelajar Peduli Lingkungan
Tim RAGA Polres Kuansing Gelar Patroli Malam, Jaga Situasi Kamtibmas Tetap Kondusif
Berita ini 10 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 30 September 2025 - 12:48 WIB

JMSI dan Kejari Kuansing Perkuat Sinergi untuk Transparansi dan Akuntabilitas

Senin, 29 September 2025 - 10:58 WIB

Polres Kuansing Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak Nasional, Dukung Program Asta Cita Presiden RI

Senin, 29 September 2025 - 10:54 WIB

Polsek Singingi Tertibkan Aktivitas PETI di Desa Sei Sirih

Senin, 29 September 2025 - 10:50 WIB

Polres Kuansing Tingkatkan Kemampuan Public Speaking Personel untuk Dukung Program Green Policing

Senin, 29 September 2025 - 10:46 WIB

Polda Riau Tunjuk Megi Irawan dan Kendrick Zhang sebagai Duta Green Policing

Berita Terbaru

Berita

Polsek Singingi Tertibkan Aktivitas PETI di Desa Sei Sirih

Senin, 29 Sep 2025 - 10:54 WIB